Beranda | Artikel
Cara Berwudhu Orang Yang Buntung
Kamis, 6 Desember 2012

Pertanyaan:

• س: رجل مقطوعة يده إلى العضد كيف يتم غسلها للصلاة . وهل الحكم يختلف إذا كانت المقطوعة رجله إلى الركبة؟

Seseorang yang terpotong tangannya sampai lengan atas, bagaimana ia menyempurnakan wudhu untuk shalat?

Jawaban:

ج: حيث أمر الله بغسل اليدين والرجلين وحدد منتهى الغسل، فقد عرف من ذلك أن الصلاة لا تصح إلا بتمام الطهارة التي منها غسل الأعضاء المذكورة، وأما المقطوع فإن بقي شيء من المفروض كبعض الذراع أو القدم لزم غسل ما بقي وإن لم يبق من المفروض شيء فقد ذكر الفقهاء أن يغسل رأس العضد الموجود، أو رأس الساق الموجود حتى يصدق عليه أنه غسل مسمى اليدين والرجلين

Ketika  Allah memerintahkan agar membasuh kedua tangan dan kaki serta menentukan batas yang dibasuh. Maka diketahui dari dari hal tersebut bahwa  shalat tidak sah kecuali dengan menyempurnakan wudhu dengan membasuh anggota badan yang disebutkan.
Adapun anggota badan (wudhu) yang terpotong  seperti sebagian lengan bawah atau kaki, maka wajib membasuh anggota badan yang tersisa. Jika tidak tersisa sedikitpun anggota badan (wudhu) maka para ahli fiqh menjelaskan agar ia membasuh ujung lengan atas yang masih ada (ujung tangan yang bunting, pent) atau ujung betis yang masih ada sampai ia telah benar-benar membasuh apa yang disebut tangan dan kaki.
Sumber:
http://ibn-jebreen.com/?t=books&cat=1&book=49&toc=&page=1973&subid=

 

Raehanul Bahraen-22 Muharram 1434 H
artikel www.muslimafiyah.com

 


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/cara-berwudhu-orang-yang-buntung.html